Lampung Selatan - Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, memberikan arahan kepada penyuluh dan mendengarkan segala aspirasi para kelompok tani pada bimbingan teknis mengenai Smart Farming.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menghadapi tantangan perubahan iklim dan dinamika global, di Balai Pelatihan Pertanian Provinsi Lampung, Jumat (30/9/2022).
Ketua Komisi IV DPR RI sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung, Sudin mengatakan, saat ini dunia sedang menghadapi situasi ketidakpastian terkait pemenuhan kebutuhan pangan, dan itu disebabkan oleh beberapa faktor.
“Yang pertama itu adanya dampak dari perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global, kemudian yang kedua akibat adanya perubahan tatanan geopolitik dunia yang bergerak secara dinamis,” kata Sudin.

Sudin menambahkan, pemanasan global mengakibatkan pola iklim menjadi tidak stabil dan tidak menentu, sehingga dampaknya yaitu terjadinya kelangkaan air, meningkatnya risiko banjir, kekeringan, hingga kerusakan ekosistem lahan.
"Inilah kekhawatiran kita bersama dan kalau hal seperti ini tidak kita tangani dengan serius tentu saja dapat menurunkan produksi pertanian sehingga mengancam tercapainya ketahanan pangan nasional," katanya.
Sudin mengatakan, masalah seperti ini juga salah satu hal penting yang harus dijawab dan menjadi tantangan, karena bukan hanya melalui kebijakan sektor yang terukur, namun juga dengan inovasi teknologi pertanian yang tepat.

“Masalah ini memang penting untuk diatasi sehingga penerapan cara bertani atau budidaya pertanian menjadi lebih efisien, kemudian dapat mengantisipasi kekeringan, lalu adanya pemenuhan kebutuhan air dan nutrisi. Itu dapat dipenuhi apabila semuanya sudah dilakukan secara tepat dan terukur. Dan nantinya akan berdampak pada peningkatan produksi pangan nasional,” jelasnya.
Menurutnya, penyuluh pertanian berperan penting dalam upaya meningkatkan produksi pertanian dan juga pengembangan pertanian.
“Maka dari itu saya harap melalui bimtek ini para penyuluh memiliki bekal yang cukup untuk melakukan pendampingan dan bimbingan kepada petani dalam menerapkan teknologi pertanian,” katanya.

Sudin berpesan kepada penyuluh agar terus membangun hubungan baik dengan petani, kemudian melakukan pendampingan dan bimbingan yang dilakukan dalam memperkenalkan inovasi baru serta mengajarkan teknik budidaya yang baik.
“Saya lihat disini penyuluhnya masih muda-muda ya, saya harap penyuluh disini aktif dalam kegiatan dan terus bertukar pikiran dengan para petani terkait apa masalah dilapangkan dan bagaimana cara mengatasinya, itu dilakukan baik secara kelompok maupun individu,” utasnya.
Sudin meminta kepada penyuluh maupun petani dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan program maupun kebijakan yang telah ditetapkan.

“Karena suatu pekerjaan maupun inovasi teknologi tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada kolaborasi, kerjasama maupun dukungan dari pihak terkait, seperti penyuluh, petani, serta pemerintah, ini penting dilakukan untuk mencapai target yang ditetapkan dalam meningkatkan produksi, khususnya menghadapi dampak perubahan iklim dan dinamika global,” utasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Sudin menyematkan secara simbolis peserta pelatihan bimbingan teknis dan dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama para penyuluh dan petani.
Pada sesi diskusi, penyuluh maupun petani menyampaikan sejumlah aspirasi dan langsung ditanggapi oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin. Ia meminta kepada petani maupun penyuluh untuk membuat proposal guna merealisasikan apa yang menjadi kebutuhan untuk meningkatkan produksi pertanian di wilayah tersebut.

“Saya minta nanti dibuat proposalnya, dan nanti diberikan saja kepada Pak Roni Kepala BPP agar nantinya diteruskan, proposal ini harus diajukan karena kalau tidak ada proposal, alat yang diharapkan sulit untuk diperjuangkan sehingga terealisasi, tapi apabila nantinya alatnya sudah ada jangan jadi hak milik ketua gapoktannya, tapi milik bersama dan dijaga bersama,” tegasnya.
Kepala Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Provinsi Lampung,Abdul Roni Angka mengatakan, bimbingan teknis Smart Farming merupakan rangkaian dilakukan enam angkatan, dan saat ini diikutin oleh angkatan ke lima dan enam.

“Kalau angkatan satu sampai empat sudah, dan hari ini diikuti oleh angkatan lima dan enam untuk mendapatkan bimbingan teknis Smart Farming dalam menghadapi tantangan perubahan iklim,” katanya.
Roni menambahkan, dengan kehadiran Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, alam kegiatan ini, pihaknya berharap Ketua Komisi IV DPR RI dapat memberikan arahan guna menguatkan para petani maupun penyuluh dalam menghadapi era perubahan iklim mendatang.
“Kami sangat mengahrapkan arahan dari Pak Ketua, apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi perubahan iklim, dan saya juga berpesan kepada 150 peserta yang hadir untuk serius dan dapat mengambil ilmu yang diberikan dalam bimbingan teknis ini,”tandasnya.
Pembukaan bimbingan teknis dibuka secara resmi oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin. Usai pembukan Sudin bersama rombongan melakukan peninjauan lahan smart farming low cost di Balai Pelatihan Pertanian setempat. (*)
Tonton Video Youtube Sudin, SE : https://www.youtube.com/watch?v=dxkl1fY0dO0