Sekapur Sirih

Saat Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik pada peringatan HUT ke-49 PDI Perjuangan, Senin (10/1/2022) lalu, saya teringat akan keprihatinan yang disampaikan beliau. Ibu Megawati Soekarnoputri prihatin akan membalas anak bangsa ini mencatat sejarah perjalanan bangsanya.
Alhasil, tidak sedikit perjalanan berejarah bangsa ini akhirnya dicatat oleh orang asing. Terkesan kita, anak penting nilai-nilai murni yang terkandung dalam setiap langkahperjalanan sejarah bangsanya. sangat mungkin atas dasar keprihatinan serupa tapi pada era yang berbeda, jauh-jauh hari sebelumnya Bapak Proklamator Soekarno juga pernah mewanti-wanti pada bangsa ini untuk "Jangan sekali-kali melupakan sejarah" atau yang lebih dikenal dengan ungkapan"Jasmerah “.
Usai menyimak keprihatinan Ibu Megawati Soekarnoputri tersebut mendiskusikannya bersama rekan-rekan pengurus DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung. Kami tergelitik dengan keprihatinan tersebut dan mencoba mengejewantahkannya secara konkret. Sebuah langkah yang diupayakan untuk menjawab keprihatinan ketua umum PDI perjuangan yang sesungguhnya pula merupakan keprihatinan kita bersama.
Lalu, sejarah bergulir hingga memunculkan garis perjuangan pendukung Megawati Soekarnoputri yang membentuk barisan PDI Pro Mega (Promeg) hingga periode PDI di bawah kepemimpinan ibu Megawati Soekarnoputri yang bersalin nama menjadi PDI perjuangan. Semua peristiwa berskala nasional itu turut berimbas ke daerah-daerah termasuk di Lampung. Buku ini mencoba memotret perjuangan tersebut terkhusus yang berlangsung di Lampung.
Sebuah perjalanan sejarah yang tidak mudah ternyata, yang mungkin belum banyak diketahui oleh kader muda PDI perjuangan. Sebab, melalui pemaparan perjalanan tersebut,bisa diketahui bagaimana besarnya pengorbanan yang diberikan kader terdahulu, yang bukan pengorbanan waktu tenaga pikiran dan harta semata melainkan juga keikhlasan mempertaruhkan keselamatan diri dan keluarga.
Kehadiran buku merawat perjuangan ini diharapkan mampu mentransformasi semangat keikhlasan rela berkorban dan kebersamaan bergotong-royong dalam menjalankan tugas partai sekaligus menjaga dan mengembangkan PDIP perjuangan untuk benar-benar dapat hadir menangis dan tertawa bersama rakyat seperti yang dipesankan ketua umum ibu Megawati Soekarnoputri yang merupakan presiden ke-5 Indonesia dan putri dari presiden pertama Indonesia Soekarno.
Semoga buku ini bisa menjadi "warisan" nilai-nilai moril dari para kader PDIP perjuangan kepada bukan hanya bagi kader partai melainkan juga berkontribusi terhadap generasi penerus bangsa secara umum, yang akhirnya khalayak luas memperoleh gambaran untuk bagaimana nilai-nilai moril yang terkandung pada kader-kader PDIP perjuangan demi menegakkan demokrasi, serta mengawal tetap terjaganya Pancasila dan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia.

Sudin, S.E
RIWAYAT PENDIDIKAN
1979
1982
1985
2008
RIWAYAT ORGANISASI
2004 - 2009
2009 - 2014
2017
2012 - 2019
RIWAYAT PEKERJAAN