Berdampak ke Petani, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin Minta Bapanas dan Bulog Bijak Lakukan Impor Gandum

Jakarta – Ketua Komisi IV DPR RI Sudin meminta Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso agar tidak kebablasan melalukan importasi gandum untuk pakan ternak. Karena akan berdampak buruk kepada para petani jagung di dalam negeri.


“Pak Arief ini tolong diperhatiin masalah gandum ini jangan terlalu kebablasan juga, nanti kalau kebablasan kasihan (para petani). Kalau memang jagungnya kurang yang diimpor jagungnya bukan penambahan jadi gandum, tapi tetap dengan mekanisme yang sesuai. Kan biasanya ada rekomendasi dari Kementerian Pertanian atau apalah itu saya nggak ikut campur masalah itu,” kata Sudin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2023).


Sudin mengatakan permasalahan jagung ini kendalanya sangat luar biasa. Di mana pada pekan sebelumnya, ia mengaku baru bertemu dengan peternak kecil di Lampung, dan para peternak itu menjerit harga jagung yang sudah sangat tinggi.


“Jadi saya langsung telepon Kepala Badan Pangan Nasional (Arief Prasetyo). Transportasi yang dibantu itu pun tidak efektif, selanjutnya juga saya jelaskan disini substitusinya akan ayam itu selama ini kan baru 25% sampai 30% dengan gandum, jangan sampai kebablasan. Nanti kalau sudah Kebablasan sampai 50% atau 60% menggunakan gandum yang kasihan adalah petani jagung. Ya nggak pak Menteri (Menteri Pertanian)?,” tutur Sudin.


Apabila impor gandum membengkak, Sudin menilai, yang akan berimbas negatif adalah para petani jagung, karena akan terjadi penurunan harga yang drastis pada komoditas jagung, dan dikhawatirkan akan berpotensi para petani itu nantinya jadi ogah menanam jagung.


“Petani jagungnya akan kasihan karena otomatis harga jagungnya akan jatuh, kalau adanya jatuh maka petani itu tidak akan menanam jagung lagi. Ini harus kita pikirkan, untuk mengurangi impor gandum, khususnya untuk pakan ternak. Jangan lebih dari 20% atau 25%,” jelasnya.


“Kalau memang jagungnya kurang dan harus diimpor, ya yang diimpor jagungnya, bukannya malah penambahan jadi gandum. Dan perlu kita ketahui juga harga jagung impor dengan harga gandum impor sudah hampir sama saat ini, di Kisaran Rp5.000 lebih untuk jagung atau gandum impor,” imbuh Sudin.


Seperti diketahui, pemerintah saat ini menutup impor jagung untuk pakan ternak. Demi melindungi petani jagung di dalam negeri. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *