Bandar Lampung - Ketua Komisi IV DPR RI yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung, Sudin mengungkapkan bahwa kegiatan pengelolaan sampah tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah daerah, harus melibatkan peran serta aktif masyarakat dan swasta.
Hal tersebut diungkapkan Sudin sekaligus membuka secara resmi kegiatan bimbingan teknis edukasi bank sampah yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengurangan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Rumah Dinas Ketua DPRD Kota Bandar Lampung, Sabtu (10/12/2022).
Sudin mengatakan, beberapa waktu yang lalu Kementrian Lingkungan hidup dan Kehutanan melakukan survey dan penilaian kebersihan ke beberapa kota-kota yang ada di Indonesia.
"Jadi yang dinilai itu kondisi jalan, sungai, air dan tumpukan sampah di penampungan. Kemudian hasil penilaian tersebut menempatkan Kota Bandar Lampung bersama dengan Kota Medan dan Kota Manado sebagai kota-kota yang pengelolaan sampahnya kurang baik atau kurang maksimal," kata Sudin.
Penilaian tersebut mungkin menjadi perdebatan dan kontroversial, namun pada kesempatan ini secara obyektif dapat memberikan penilaian tentang pengelolaan sampah di kota Bandar Lampung ini.
"Terus terang saya cukup kaget karena Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah mitra kami di Komisi IV DPR RI. Pada kesempatan pertama, saya langsung menghubungi Dirjen PSLB3 dan bertanya program dan kegiatan apa yang bisa dilakukan di Kota Bandar Lampung untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pengelolaan sampah, setelah diskusi maka kegiatan ini dapat terlaksana hari ini," ungkap Sudin.
Sudin menambahkan, kegiatan pengelolaan sampah tidak bisa di lakukan sendiri oleh pemerintah daerah, namun harus melibatkan peran aktif masyarakat dan swasta.
"Ya seperti pengurangan sampah di hulu, Pembuatan Bank Sampah, TPS 3R (Reduce,Reuse dan Recycle) dan pemanfaatan sampah untuk biogas dan energi tidak akan berhasil apabila tidak didukung oleh masyarakat, karena warga masyarakatlah yang menjadi garda terdepan melaksanakan semua program tersebut," ungkapnya.
Sudin mengatakan, untuk mendapat dukungan dan peran serta aktif masyarakat salah satunya yaitu dengan adanya sosialialisasi dan bimbingan teknis seperti yang saat ini dilaksanakan.
"Kalau sudah diberikan bimbingan teknis dan masyarakat mendapatkan pengetahuan yang cukup barulah bantuan-bantuan dari pemerintah seperti alat pres, alat pencacah, ovel dll yang digunakan untuk mengelola sampah disalurkan sehingga dapat dimaksimalkan penggunaan nya. Tidak jarang bantuan alat dari pemerintah rusak karena salah penggunaan atau pemakaian, inilah pentingnya bimtek ini," ungkapnya.
Sudin meminta kepada para peserta untuk fokus dalam mengikuti bimbingan teknis mengenai bank sampah ini, sehingga nantinya ilmu yang didapat dapat dibagikan serta dapat diimplementasikan.
"Bank Sampah adalah salah satu usaha pemerintah agar sampah memiliki nilai ekonomis tinggi yang bisa kembali ke para anggota bank sampah, dan sampah-sampah tersebut juga memiliki manfaatnya sendiri-sendiri, ada yang menjadi pupuk organis, pakan manggot, dan lainnya sesuai bentuk dan jenis sampahnya," jelasnya.
"Saya minta ikutilah bimtek ini dengan baik, implementasikanlah dalam kehidupan, bantu pemerintah. Saya harap juga dengan bimtek ini dapat membawa banyak manfaat untuk masyarakat," tandasnya.