Cegah Konflik Gajah dan Manusia, Sudin Imbau Masyarakat Tanam Buah dan Sayur Cukupi Makanan Gajah

Lampung - Guna mencegah adanya konflik antara gajah dan manusia, masyarakat diminta menanam tanaman produktif seperti sayur dan buah untuk mencukupi makanan gajah sehingga tidak memasuki wilayah pemukiman warga.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin pada bimbingan teknis penanganan konflik gajah dan manusia di sekitaran Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Provinsi Lampung, Selasa (20/12/2022).

Sudin mengatakan, gajah merupakan salah satu hewan yang dilindungi oleh dunia dan apabila terjadi kematian pada gajah tidak menutup kemungkinan negara eropa mempropagandakan produk perkebunan maupun pertanian Indonesia agar ditolak dipasarkan karena permasalahan kerusakan hutan alam.

"Gajah kalau mati yang heboh bisa satu dunia, bahkan kita bisa dituntut, seperti penyetopan ekspor kopi, sawit dan produk lainnya oleh negara eropa. Mereka saja menyayangi gajah ya masa kita yang punya tidak sayang," ungkapnya.

Sudin menjelaskan, tidak semua negara di dunia memiliki gajah, hanya beberapa saja yang memiliki seperti India, Thailand, Indonesia dan lainnya. Ini yang menjadi karunia yang harus disyukuri Indonesia khususnya Lampung dengan memiliki gajah.

"Tapi saya sering dapat laporan konflik gajah dan manusia, dan perlu diketahui penyebab gajah sering masuk ke pemukiman salah satunya ya karena gajah sedang mencari makanan, kalau makanan di hutan itu cukup ya gak mungkin gajah keluar dari hutan, ini yang harus kita sadari," kata Sudin.

Sudin memberikan arahan kepada masyarakat soal pencegahan gajah agar tidak masuk ke pemukiman salah satunya dengan menanam tanaman produktif.

"Ya bagaimana agar gajah tidak masuk desa?, disini kan banyak teman-teman penjaga gajah, tanamlah tanaman produktif, seperti buah-buahan jadi itu bisa mencegah gajah agar tidak masuk desa," ungkapnya.

Sudin juga mengatakan, gajah merupakan hewan peka sehingga masyarakat diimbau untuk tidak melakukan hal buruk terhadap gajah.

"Gajah itu hewan peka, mereka keluar mencari makan, kalau gajah tidak diganggu ya kemungkinan kecil gajah akan mengganggu warga," ujarnya.

Sudin meminta kepada pihak terkait dan juga masyarakat untuk membantu menjaga gajah.

"Bantulah jaga gajah, nanti juga akan ada bantuan kepada penjaga gajah, tentu kami akan setia membantu. Ingat, hidup itu kan harus ada timbal balik, kami membantu Bapak Ibu semua, namun Bapak Ibu juga bantu untuk menjaga hewan yang dilindungi ini," kata Sudin.

Sudin meminta kepada masyarakat untuk menjaga bantuan yang diberikan dengan baik dan dimanfaatkan secara optimal. Ia juga meminta para peserta untuk mengikuti bimtek dengan baik dan dipahami sehingga dapat diimplementasikan.

"Tolong dijaga bantuannya dengan baik, dikelola dengan baik dan harus bertanggung jawab, ingat bantuan yang diberikan bukan milik pribadi tapi milik kelompok jadi dihaga dengan baik," utasnya.

Sudin berharap, bimtek ini dapat bermanfaat untuk masyarakat dan setelah ini tidak ada lagi konflik antara gajah dan manusia.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian bantuan kepada sejumlah kelompok tani dan peninjauan sekaligus merasakan bantuan madu klanceng . (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *