Pringsewu - Ketua Komisi lV DPR RI sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung Sudin meminta agar masyarakat tidak sembarangan mengubah lahan pertanian menjadi lahan indsutri ataupun perumahan, hal tersebut menurutnya akan berdampak terhadap produktifitas hasil pertanian.
Pernyataan tersebut di sampaikan Sudin saat menghadiri Bimbingan Teknis Komoditas Pertanian Lampung di Pekon (Desa) Jogjakarta, Kecamatan Gading Rejo. Bahkan lahan sawah yang ada di Kabupaten setempat yang dulu nya merupakan lahan sawah yang luas saat ini sudah banyak beralih fungsi.
"Yang tadinya sawah tiba-tiba berubah, dari saya kecil setahu saya itu adalah tempat tanam padi atau Pesawahan kemudian dekat tugu selamat datang kan itu berapa hektar yang diambil untuk alih fungsi lahan kalau lahannya semua seperti itu nanti kira-kira masalah enggak bapak Ibu?," kata Sudin, Selasa (25/7/2023).
"Nanti kalau kebanyakan alih fungsi lahan nanti berkurang produksi padi nya, sehingga kita harus menjaga lahan pertanian yang ada saat ini agar tidak di alihfungsikan sehingga para petani tetap bisa produktif dan hasil pertanian pun akan tetap maksimal untuk mencukupi kebutuhan masyarakat," sambungnya
Kepala Balai Besar Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian Syamsuddin dalam kesempatan tersebut juga mengatakan bahwa permasalahan pokok di beberapa kawasan pertanian yaitu pengembangan pertanian khususnya padi itu ada salah satunya benih-benih beredar.
"Benih nya termasuk varietas unggul tapi tidak bermutu atau tidak berkualitas padahal sesungguhnya hasil produksi yang baik juga ditentukan oleh benih yang digunakan, sehingga dengan adanya Bimtek ini kita akan mengetahui bagaimana agar meningkatkan produksi hasil pertanian kita," ujarnya
Syamsudin menambahkan bahwa perlu diketahui Provinsi Lampung adalah salah satu wilayah pengembangan tanaman pangan khususnya padi di Indonesia. Sebab wilayah Lampung berbatasan langsung dengan DKI Jakarta sebagai pusat ekonomi masyarakat.
"Di DKI Jakarta itu setiap harinya ada kurang lebih 18 juta lebih orang butuh makan dan tidak punya sawah sehingga posisi dan letak geografis Indonesia khususnya Lampung sangat strategis sehingga Lampung bisa menjadi penyangga untuk ketersediaan pangan kita yang ada di Jakarta," pungkasnya
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu Siti Litawati menyampaikan bahwa luas lahan sawah di Kabupaten Pringsewu saat ini seluas 13.928 hektare, secara nyata memberikan sumbangsih dalam ketersediaan stok bahan pokok utamanya beras.
"Produksi padi pada Tahun 2022 berdasarkan sumber data Badan Pusat Statistik mencapai 135.491 ton gabah kering giling atau meningkat 10,8% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 122.186 ton produksi padi pada Tahun 2022 tersebut setara dengan 86.468 ton beras," pungkasnya. (*)