Lampung Selatan - Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mengajak keluarga nelayan Lampung Selatan untuk menguliahkan anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan biaya gratis di SUPM N Kotaagung Tanggamus.
Hal itu diungkapkan Sudin saat memberikan arahan pada sertifikasi kecakapan nelayan bagi masyarakat Kabupatrn Lampung Selatan, di Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (20/1/2023).
"Kalau bapak ibunya berprofesi sebagai nelayan ya kalau bisa anaknya harus sampai sekolah tinggi, saat ini kan kuliah ada yang gratis khusus keluarga nelayan di SUPM N Kotaagung banyak jurusan yang disediakan," jelasnya.
"Tentu ada syaratnya minimal harus lulus SMA, kemudian nanti apabila ada yang mendaftar disiapkan data atau dokumennya nanti saya bantu untuk mengurus. Yang Gratis bukan hanya biayanya saja namun gratis dari seragam, makan dan tempat tinggal juga, jadi manfaatkanlah untuk masa depan anak nelayan yang cemerlang," ungkapnya.
Selain itu, Sudin juga mengungkapkan bahwa profesi nelayan itu berat, ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti pendapatan yang tidak sesuai dengan pengeluaran hingga kecelakaan di tengah laut sampai menghilangkan nyawa nelayan.
"Karena itu saya sebagai Ketua Komisi IV DPR RI mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis ini, sehingga nelayan dapat menambah pengetahuan," kata Sudin.
"Saya yakin nelayan itu sebenarnya kalau melaut dan menangkap ikan itu lebih lihai dan hebat, namun kalau tidak dilengkapi dengan alat yang baik dan cukup maka resiko dan bahayanya makin besar, jadi perlu lah bimtek ini untuk dilaksanakan agar para nelayan lebih hebat lagi dalam melakukan penangkapan ikan di laut," ungkapnya.
Sudin juga mengungkapkan, sampai saat ini masih banyak nelayan nakal yang menggunakan alat penangkapan ikan tak sesuai dengan peraturan seperti bom laut dan sebagainya yang dapat merusak kelestarian laut.
"Terutama di Provinsi Lampung, membuat bom untuk menangkap ikan itu seperti membalikan telapak tangan begitu mudahnya tapi kalau sudah rusak seperti terumu karang butuh puluhan tahun untuk memulihkannya, kalau sudah rusak kelestarian laut kita tentu akan berdampak pada anak cucu kita kelak, ini yang penting untuk dipikirkan," ungkapnya.
Selain itu juga sampah menjadi faktor penting yang sangat perlu diperhatikan, "Jangan kita buang sampah di lait, seperti contohnya Teluk Lampung di Bandar Lampung itu semua penuh dengan sampah, maka dari itu saat saya melewati jalan di sini laut-laut Lampung Selatan bersih, saya sangat mengapresiasi masyarakat dan nelayan disini,"tandasnya. (*)