Sebagai Wilayah Penyangga Bawang Merah, Sudin Bakal Perjuangkan Kebutuhan Pertanian Kabupaten Pringsewu

Pringsewu - Guna meningkatkan produktivitas pertanian khususnya Bawang Merah, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin akan berupaya memperjuangan bantuan untuk pertanian di Kabupaten Pringsewu.

Hal tesebut diungkapkan oleh Sudin saat memberikan arahan pada Bimbingan Teknis Komoditas Sayuran dan Tanaman Obat Strategis, di Pendopo Pringsewu, Kamis (13/4/2023).

Sudin yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung itu mengatakan, hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang potensial dan didorong untuk meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, serta ekonomi nasional melalui peningkatan  devisa negara melalui ekspor.

"Pentingnya tanaman hortikultura seperti sayuran karena mengandung vitamin yang sangat bagus untuk kesehatan manusia. Ibu-ibu disini saya yakin jarang sekali memberikan anaknya sayur karena makan sayur itu memang enggak enak padahal sayuran itu sumber vitamin yang paling bagus," kata Sudin.

Ia mengungkapkan bahwa Badan Pangan Dunia (FAO) menganjurkan minimal konsumsi sayuran dan buah harus cukup agar fisik menjadi lebih sehat, yaitu sebesar 70 kg per orang per tahun.

"Sayuran banyak mengandung air, nutrisi, kaya vitamin dan mineral, rendah kalori, tinggi serat. Seiring dengan kandungan tersebut, sayur dikatakan memiliki banyak manfaat yang baik untuk tubuh, termasuk kemampuan untuk mencegah atau mengobati berbagai penyakit,"jelasnya.

Sudin mengatakan, salah satu jenis sayuran yang diproduksi di Kabupaten Pringsewu adalah bawang merah dan juga salah satu wilayah penyangga untuk pemenuhan kebutuhan bawang merah di Provinsi Lampung.

"Kita patut bersyukur atas kelimpahan hasil tanaman sayuran yang kita miliki di wilayah ini, oleh sebab itu permintaan dalam negeri terhadap jenis sayuran yang satu ini sangat tinggi. Dalam keadaan tertentu sering mengakibatkan inflasi di negara kita," ujarnya.

"Bukan tidak mungkin pada suatu saat nanti potensi produksi akan mendukung ketersediaan bawang merah di tingkat nasional, untuk itu tentunya diperlukan upaya upaya yang sangat keras dan disiplin dari para petani di wilayah ini," ungkapnya.

Ia juga menyoroti anggaran APBD untuk pertanian di kabupaten atau kota di Lampung yang masih minim.

"Seperti di Pringsewu hanya sebesar Rp 1 milliar itu sudah termasuk untuk biaya operasional. Kemudian itu dibagi 9 kecamatan berarti satu kecamatan kurang lebih 100 juta, tentu tidak cukup," ungkapnya.

"Oleh karena itu saya selaku anggota DPR RI berupaya untuk memberikan bantuan khususnya di bidang pertanian," kata Sudin.

Sudin berharap dengan adanya bimbingan teknis ini akan memberikan nilai tambah terhadap para petani dan dirinya juga meminta agar Kementerian Pertanian tidak saja memberikan pengetahuan praktis, akan tetapi juga harus menyediakan paket-paket bantuan kepada kelompok tani, seperti bantuan bibit atau benih serta bantuan input produksi lainnya yang diperlukan.

"Saya minta ikuti secara seksama bimbingan teknis ini karena semakin kesini teknologi semakin maju makanya dengan adanya bimtek ini Insyaallah dapat menambah ilmu bapak ibu dan jangan lupa untuk dibagikan ilmunya kepada kerabat serta kelompok tani lainnya,"tandasnya.

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu Maryanto menyambut baik kedatangan Ketua Komisi IV DPR RI untuk memberikan arahan pada bimbingan teknis Bidang Hortikultura mengingat produksi bawang merah di Pringsewu terus meningkat dari tahun ke tahun.

Ia juga berterima kasih dimana  pada tahun 2023 ini Pringsewu mendapat bantuan untuk pengembangan komunitas bawang merah seluas 10 hektar yang bersumber dari APBD Provinsi dan APBN.

"Tahun 2022 produksi bawang merah di Pringsewu mencapai 391 ton meningkat 15 persen dari tahun 2021. Saya harap  ke depan Pringsewu bisa menjadi penyumbang produksi bawang merah di Lampung," tutupnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi dialog yang dipandu oleh Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung, Donald Harris Sihotang.

Adapun sejumlah aspirasi dan keluham yang disampaikan oleh para kelompok tani yaitu jalan usaha tani atau jalan produksi, bibit, sumur bor, dan alat pendukung pertanian lainnya.

Aspirasi yang disampaikan langsung direspon oleh Ketua Komisi IV DPR RI  Sudin. Dirinya meminta kepada kelompok tani untuk membuat proposal pengajuan dengan syarat salah satunya harus memiliki kelompok tani.

Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin turut didampingi oleh Wakil Direktur Sayuran dan Sayuran dan Tanaman Obat Dirjen Hotikultura Kementan,  Eva Nurhayati, Kepala Balai Karantina Lampung, Donni, Kepala BPP Lampung, Abdul Roni, Kepala BSIP Lampung, Jekvy, Wakil Ketua Bidang DPD PDI Perjuangan Lampung, Donald Harris Sihotang, Anggota DPRD Kabupaten Pringsewu Fraksi PDI Perjuangan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *