Bandar Lampung - Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin membeberkan penyebab harga komoditas kopi Lampung terkini terbilang melambung cukup tinggi. Misalnya, jenis kopi robusta menyentuh angka Rp38-40 ribu per Kg.
Sudin mengatakan, salah satu penyebabnya dikarenakan sebagian besar negara di belahan Benua Amerika tidak produksi panen. Alhasil, kebutuhan ekspor kopi dalam negeri kian meningkat.
"Kondisi kopi harganya sedang mahal, tapi seperti biasa produksi menurun. Jadi doakan saja di sana (Amerika) supaya jangan panen-panen, sebab kalau di sana mulai panen harga kita bisa turun lagi," ujarnya seraya tertawa kecil di hadapan para petani kopi di Gisting, Tanggamus, Jumat (30/6/2023).

Dalam kegiatan Bimtek bertajuk "Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saingi Hilirisasi Kopi" tersebut, Sudin menambahkan, Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian dan jajarannya amat konsen terhadap para pertani, termasuk petani kopi di Lampung.
Pasalnya, petani dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian rakyat di Tanah Air. Oleh karena itu, kegiatan semacam ini penting guna meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi hasil panen petani.
"Kita tidak kebayang, bagaimana kalau petani se-Indonesia ini mogok. Maka petani itu sangat penting sekali untuk kita," imbuh dia.

Selain itu, kunjungan dikemas dalam suasana Bimtek ini sekaligus bertujuan memberitahukan dan mensosialisasikan, ihwal bantuan pemerintah kepada para penggunanya yakni, masyarakat.
"Apa manfaatnya, apa gunanya, bagaimana merawatnya. Kalau sekarang, dengan adanya bimbingan teknis petani dikasih tahu dulu bentuk bantuannya sampai penggunaannya," pungkas Sudin.
Lebih lanjut ia menekankan segala bentuk bantuan pemerintah, terlebih dari Komisi IV kepada para petani tidak pernah ada potongan atau permintaan uang dan lain-lainnya.

Oleh karena itu, Sudin mengingat, bila ada pihak coba-coba mengiming-imingi bantuan dengan syarat tertentu, apalagi menyangkut permintaan sejumlah nominal uang. Maka hampir dipastikan, itu merupakan tindakan penipuan.
"Jadi kalau ada masalah semacam ini, jangan segan tanyakan kepada kepala pekon sampai ketua DPRD ya bapak/ibu ya," tandas ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung tersebut. (*)