Ketua Komisi IV DPR RI Sudin : Kabupaten Pringsewu Sentra Bawang Merah Terbaik di Lampung

Pringsewu - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menyebut bahwa Kabupaten Pringsewu salah satu wilayah yang termasuk sentra budidaya bawang merah terbaik di Provinsi Lampung.

Hal itu dikatakan Sudin yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung saat memberikan arahan pada bimbingan teknis bagi para petani dan penyuluh secara bersama di wilayah ini yang terkait dengan pentingnya pengelolaan usaha tanaman hortikultura khususnya untuk komoditi Alpukat dan Bawang Merah, di Pekan Suka Mulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu, Kamis (7/12/203).

Menurutnya, alpukat dan bawang merah adalah dua jenis komoditas hortikultura yang sangat baik potensi pengembangannya di wilayah Pringsewu ini.

"Kita semua tahu Kabupaten Pringsewu memiliki potensi lahan yang sangat baik untuk ditanami tanaman hortikultura khususnya komoditi alpukat dan bawang merah, potensi bawang merah di Pringsewu ini yang terbaik, dan saya lebih banyak memberikan bantuan bibit bawang merah untuk Kabupaten Pringsewu dan hasilnya memang selalu meningkat," kata Sudin.

"Dan untuk alpukat saya bersama mitra saya menginisiasi buah alpukat namanya Ratu Puan dan hanya perlu dua tahun sudah berbuah, hasil buahnya sangat bagus untuk dikonsumsi," ujarnya.

Namun dirinya mengatakan, dari data badan pangan dunia masyarakat masih minim sekali memakan buah dan sayur dalam konsumsi sehari-harinya.

"Apalagi ibu-ibu nih pasti jarang sekali memberi anakanya atau keluarganya buah, padahal itu sangat bagus untuk kesehatan dan kembang tumbuh anak apalagi mengonsumsi alpukat dan ini bukan kata saya saja namun menurut data badan pangan dunia," kata Sudin.

Sudin mengatakan, masyarakat patut bersyukur dengan adanya bimbingan teknis yang mengangkat alpukat dan bawang merah. "Karena dengan bimtek ini bapak ibu makin paham bagaimana meningkatkan produksi dan kualitas komoditi tersebut," ujar Sudin.

"Jadi kita harus bersyukur, perlu vapak ibu ketahui komoditi bawang merah ini lebih menguntungkan daripada cabai, kalau cabai lagi musim panen langsung anjlok harganya, tapi kalau bawang merah naik turunnya hanya sedikit sekali," ungkapnya.

Maka itu Sudin berharap masyarakat khususnya kelompok tani agar bisa mengikuti bimtek ini dengan seksama dan dipahami sehingga dapat diimplementasikan guna meningkatkan produktivitas komoditi yang dibudidaya.

"Saya melihat bahwa topik di atas sangat perlu bagi kita masyarakat secara umum dan khususnya bagi para petani karena kedua komoditi hortikulrura tersebut sangat baik nilai ekonomisnya, jadi ikuti bimtek dengan baik," tandasnya.

Kepala Balai Pelatihan Pertanian, Abdul Roni Angkat mengatakan, dengan potensi yang dimiliki, dirinya berharap pelaksanaan bimbingan teknis mengenai budidaya bawang merah ini masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan atau lahan sempit untuk tempat budidaya.

"Kita juga punya alpukat jenis endemik dari Lampung, dan ini hasil inisiasi dari Ketua Komisi IV Pak Sudin karena beliau akhirnya muncul alpukat ini dan sampai saat i i kami juga telah membudi dayakan di Bapeltan ada 100 bibit, alpukat ini dua tahun sudah berbuah dan buahnya sangat bagus sekali," kata Roni.

Dirinya berharap, masyarakat khususnya para petani yang hadir dapat menyimak dan memahami apa yang disampaikan dalam bimbingan teknis ini sehingga dapat langsung diimplementasikan untuk meningkatkan produktivitas.

"Saya juga berharap Pak Sudin dapat memberikan arahan soal bagaimana caranya meningkatkan produktivitas dan budidaya yang baik kepada para petani yang telah hadir, dan saya ucapkan terimakasih kepada Pak Sudin karena telah menyempatkan waktu untuk datang menemui para petani di Kabupaten Pringsewu ini," tandasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian ratusan bibit alpukat kepada masyarakat Banyumas Kabupaten Pesawaran. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *